Jayapura (Majalah Maaugai com)- Dua putra terbaik dari Rumpun Pelajar Mahasiswa Siriwo Mapia Piyaiye Topo Wanggar (RPM Simapitowa) di kota studi Jayapura berhasil menuntaskan pendidikan Strata Satu (S1) dan resmi menyandang gelar sarjana. Pencapaian ini menjadi kebanggaan bukan hanya bagi keluarga, tetapi juga bagi seluruh anggota RPM Simapitowa, yang selama ini menjadi wadah pembinaan, belajar, dan perkembangan intelektual bagi para pemuda asal Mapia Raya.
Wisudawan pertama, Yoswa Mote, S.Pd, menyelesaikan pendidikan pada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Cenderawasih (Uncen) dan diwisuda pada Kamis, 20 November 2025. Sementara itu, Emanuel Magai, S.Kom, meraih gelar sarjana komputer dari Universitas Doktor Husni Ingratubun (Uningrat Papua) dan diwisuda pada Kamis, 21 November 2024. Meski berasal dari universitas yang berbeda, keduanya sama-sama menapaki perjalanan panjang hingga akhirnya mencapai garis finis pendidikan tinggi.
Sebagai wujud ungkapan syukur atas keberhasilan mereka, ibadah syukuran digelar di Bhayangkara II, Markas RPM Simapitowa Jayapura Utara, pada Jumat, 21 November 2025. Acara berlangsung hangat dan penuh sukacita, melibatkan keluarga, sesepuh organisasi, pengurus, dan para mahasiswa anggota RPM Simapitowa.
Acara ini mengusung tema besar “Merajut Mimpi, Mewarnai Negeri” dengan subtema “Masa depan sungguh ada, dan harapan tidak akan hilang.” Tema ini dianggap selaras dengan perjalanan para mahasiswa yang berjuang menembus tantangan akademik dan ekonomi, serta menggambarkan harapan baru bagi generasi muda Mapia dalam membangun daerahnya.
Ibadah dipimpin oleh Fr. Didumus Boma, yang dalam khotbahnya menyampaikan pesan bahwa setiap pencapaian besar membutuhkan proses panjang yang tidak instan. Ia mengingatkan bahwa perjuangan yang ditempuh Yoswa dan Emanuel merupakan contoh nyata bahwa ketekunan, doa, serta kedekatan pada Tuhan menjadi pondasi yang memampukan seseorang melangkah maju.
“Kita tidak boleh jauh dari Tuhan agar perjalanan hidup kita dimudahkan. Seperti kedua wisudawan ini, mereka mencapai gelar sarjana bukan hanya karena kerja keras, tetapi juga karena penyertaan Tuhan,” ujarnya dalam khotbah.
Dalam kesempatan tersebut, perwakilan keluarga, Bapak Moses Magai, menyampaikan rasa bangga dan syukur atas keberhasilan kedua putra Mapia tersebut. Dalam sambutannya, ia menegaskan bahwa pendidikan tinggi harus tercermin dalam perilaku dan kontribusi nyata di tengah masyarakat.
“Sudah selesai studi, dan ketika kembali ke kampung jangan hidup seperti orang yang tidak berpendidikan. Tunjukkan kemampuan dan keterampilan yang kalian pelajari di bangku kuliah dan di organisasi RPM Simapitowa kepada orang lain,” tegasnya.
Ia juga menyampaikan apresiasi mendalam kepada organisasi RPM Simapitowa yang selama ini menjadi rumah kedua bagi para mahasiswa, memberikan doa, dukungan moral, dan tempat bertumbuh bagi para pemuda Mapia.
Sementara itu, Dewan Pertimbangan Organisasi (DPO) RPM Simapitowa, Kalep Mote, dalam momen penyerahan kedua wisudawan kembali kepada orang tua, menyampaikan pesan penting mengenai masa depan organisasi. Ia mengingatkan agar para anggota, intelektual, dan pengurus tidak melupakan cita-cita besar untuk memiliki asrama swadaya.
“Jangan lupa sampaikan kepada intelektual Mapia lainnya bahwa RPM Simapitowa di Jayapura sedang membangun asrama swadaya. Ini adalah kerinduan kita bersama yang tertunda sekian tahun,” ujarnya penuh penegasan.
Ia menekankan bahwa asrama swadaya akan menjadi ruang pembinaan dan pusat kegiatan yang lebih layak, serta menjadi simbol kemandirian dan persatuan pemuda Mapia di perantauan.
Bagi RPM Simapitowa, wisuda bukan hanya tentang keberhasilan akademik individu, tetapi juga menunjukkan keberhasilan kolektif. Setiap anggota yang lulus membawa harapan baru bagi masyarakat, menjadi teladan bagi adik-adik kelas, dan memperkuat semangat belajar dalam rumpun Mapia.
Acara syukuran ini pun menjadi momentum mempererat hubungan persaudaraan, memperkuat nilai solidaritas, serta memperteguh komitmen organisasi dalam mempersiapkan generasi muda yang berpendidikan, berkarakter, dan siap kembali membangun masyarakat.
Penulis Melkias Buku
Editor :Tim Redaksi YM

0 Komentar