"Oleh: Berto Gobai"
Pembangunan Asrama Swadaya RPM Simapitowa di Kota Studi Jayapura bukan sekadar sebuah proyek, tetapi sebuah cita-cita besar yang telah hidup lebih dari satu dekade dalam hati para pelajar dan mahasiswa asal Simapitowa. Gagasan ini lahir pada tahun 2007 dari para intelektual Simapitowa yang melihat langsung tantangan generasi muda saat merantau untuk mengenyam pendidikan tinggi. Kini, setelah bertahun-tahun penuh perjuangan, impian itu mulai menemukan bentuknya.
Sejak gagasan itu muncul, para pelajar dan mahasiswa terus berupaya menemukan jalan agar pembangunan asrama bisa terwujud. Turnamen Simapitowa Cup digelar dari tahun ke tahun sebagai wadah untuk menggalang dana, sekaligus mempererat solidaritas antar generasi. Upaya ini menjadi simbol bahwa kerinduan tidak pernah padam, meski sering kali dibatasi kemampuan ekonomi yang terbatas.
Kerinduan ini bukan sekadar nostalgia, tetapi kebutuhan yang terpatri dalam hati kami. Asrama bagi kami bukan hanya tempat tinggal, tetapi ruang aman untuk belajar, bertumbuh, dan saling menguatkan. Kerinduan ini tidak akan sembuh sampai satu bangunan berdiri dan menyambut generasi Simapitowa di Jayapura.
Fakta di lapangan menunjukkan bahwa kondisi tempat tinggal pelajar Simapitowa semakin mendesak. Asrama-asrama yang ada penuh sesak, dengan satu kamar dihuni empat sampai lima orang. Setiap tahun ajaran baru, ratusan pelajar dan mahasiswa baru datang untuk melanjutkan pendidikan. Namun, asrama yang seharusnya menjadi rumah mereka justru tidak mampu menampung semuanya.
Akibatnya, banyak dari mereka harus tinggal di kos-kosan, meski latar belakang ekonomi keluarga yang sebagian besar adalah petani sangat terbatas. Bagi pelajar dari kampung, biaya kos bukanlah hal yang mudah, dan kondisi ini sering kali menghambat fokus belajar mereka. Di sinilah pembangunan asrama menjadi sangat penting: sebagai bentuk keberpihakan pada pendidikan generasi Simapitowa.
Saat ini, pembangunan Asrama Swadaya RPM Simapitowa telah memasuki tahap pembuatan pondasi. Tahap awal ini dikerjakan bersama-sama oleh para tukang dan mahasiswa Simapitowa sendiri, menunjukkan bahwa pembangunan ini bukan hanya tanggung jawab organisasi, tetapi juga gerakan kolektif para pelajar untuk masa depan mereka. Di antara mahasiswa yang terlibat adalah Devison Bunai, mahasiswa aktif FIK Universitas Cenderawasih, yang bersama rekan-rekannya turun langsung ke lapangan membantu proses pembangunan.
Usaha-usaha fisik ini menjadi jawaban nyata dari kerinduan yang selama bertahun-tahun hanya hidup sebagai harapan. Bagi kami, kerja fisik ini adalah obat penawar keinginan yang tidak diwujudkan melalui tindakan akan membusuk dan menjadi beban dalam diri. Karena itu, kami memilih bekerja, bergerak, dan mewujudkannya.
Para pelajar dan mahasiswa Simapitowa memandang pembangunan asrama ini sebagai proyek masa depan yang harus diperjuangkan sampai selesai. Mulai dari penggalangan dana, pembelian lahan, hingga proses pembangunan pondasi semua dilakukan secara swadaya dengan penuh pengorbanan.
Namun, pembangunan ini membutuhkan dana yang tidak sedikit. Untuk itu, kami mengajak seluruh pihak yang peduli terhadap pengembangan sumber daya manusia Simapitowa baik tokoh masyarakat, orang tua, alumni, pemerintah, maupun simpatisan untuk ikut mengambil bagian dalam perjuangan ini. Setiap dukungan, baik tenaga, doa, maupun materi, adalah bentuk kontribusi nyata untuk masa depan generasi Simapitowa.
Asrama Swadaya RPM Simapitowa bukan hanya bangunan fisik. Ia adalah rumah bagi anak-anak kampung yang datang mencari ilmu. Ia adalah tempat berkumpul, berdiskusi, dan tumbuh bersama. Ia adalah simbol bahwa pendidikan adalah jalan terang untuk membangun tanah Simapitowa.
Ketika asrama ini berdiri, ia akan menjadi aset besar bagi pelajar dan mahasiswa Simapitowa dalam menciptakan generasi yang kuat, cerdas, dan siap kembali membangun tanah kelahiran. Karena itu, kami tidak akan berhenti berupaya hingga bangunan ini berdiri kokoh, menjadi saksi perjuangan panjang yang kini mulai menemukan wujudnya
Penulis adalah mahasiswa Universitas Cenderawasih sekaligus anggota aktif RPM Simapitowa di Jayapura

0 Komentar