
Foto pribadi penulis "Kias M Butu
Kaulah rumahku.....
Kau hadir bagai pengambung jalan
tua yang kain runtuh.
Kau hadir mengisi hari yang
hampir terbuai.
Kaulah rumahku, kaulah cahaya
harapan cita-cita.
Kamu bilang, akulah rumah bagimu
Kemanapun kau pergi, Pastikan
kembali walau dengan rupa yang berbeda.
aku suka jadi rumah, untuk
menopan cita-cita Regenerasi.
Aku setia menungu....
Aku tak bisa berjalan bersamamu,
walau hati tak ingin kau pergi.
Aku Cuma diam dan berharap pada malam,
kapan bintang-bintang menerani malamku. Malam yang penuh sunyi ini.
Kamu adalah alasan terbesarku,
yang kugengam erat dalam sanubari.
Menungumu dalam waktu yang panjan, bagaikan
burung pipit kehilangan sarangnya.
Berat rasanya! Namun aku tetap berharap
pada senja untuk tetap kembali di hari esok.
Menghagatkan ketika kamu pulang
adalah cita-citaku,
Harus tetap kokoh, saat kamu pergi adalah harapnku.
Ketika kau meningalkanku,
apakah kau masih merindukanku?...
Aku disini setia menungu. bermain
bersama anak-anak kita!...
Mendidik, melahirkan pelajar
mahasiswa yang berani bermimipi besar untuk tanah simapitowa.
Aku Setia pada janji, Cukup kau
Mengobati Kerinduan yang tak berujung ,
Aku Bahagia!...
Lokasih Rpm Simapitowa; 08 November 2025
Karya; Melkias Butu
Catatan: puisi
ini, pesan rindu dari pelajar mahasiswa Rpm Simapitowa di jaypura kepada
pemerintah untuk kerinduan asrama swadaya yang kini tertunda sekian tahun. Saya
juga tak lupa sapa kepada intelektual simapitowa dan para kepala-kepala desa untuk terus diperhatikan dalam proes pembagunan asrama.
Terlebih khusus alumi jayapura yang ikut mersakan proses pembagunan asrama swadaya Rpm
Simapitowa di jayapura untuk memiliki asrma sendiri. Pembanguan asrama ini
untuk mempersiapkan kualitas SDM di atas tanah papua, khususnya di wilayah
simapitowa di masa depan.
0 Komentar