Puisi oleh: Yulianus Magai
Mimpi yang Tumbuh dari intelek Simapitowa seja 2007, Pada tahun itulah, harapan ditanam, Bersama doa, harapan dan keyakinan.
Di tanah yang diberkati, dihiasi pegunungan weyland menjulung tinggi. Siriwo,Mapia,Piyaiye,Topo,Dan Wanggar (Simapitowa) mimpi berdiri kokoh,
Tentang sebuah rumah bagi anak negeri, Asrama swadaya, simbol cinta dari hati. Menjadi cerita, membangkitkan semangat, tanggal 25 Oktober Tahun 2025, Batu Pertama Menjadi Saksi. Delapan belas tahun bagaikan mimpi.
Batu pertama berdiri dengan harapan.Belum dinding, belum atap, Namun semangat tak pernah lenyap, Karena harapan takan rapuh, Di perkuat Dengan cinta hingga melahirkan kemenangan besar.
Akankah Ia Berdiri Suatu Hari? Tanya bergema di hati masyarakat: “Akankah asrama ini selesai? Tahun berapa ia akan berdiri?” Tak ada yang tahu, hanya Tuhan yang mengerti. Namun harapan tak boleh mati, langkah tak boleh berhenti. Sebab mimpi ini, bukan sekadar bangunan, Tetapi perjuangan masa depan yang gemilang.
Asrama swadaya "Rpm Simapitowa" nama sederhana penuh makna, Bukan hanya bangunan, tetapi cita-cita bersama. Jika hari ini batu pertama, Besok bisa menjadi pintu masa depan anak-anak Simapitowa.
Sebab mimpi yang dibagun dengan keyakinan bersama, Waktu yang tak lama pasti akan nyata.
Penulis adalah Yulianus Magai , Siswa SMK dan Anggota rpm SIMAPITOWA di Jayapura

0 Komentar