Rumah Terakhir yang Sama

Oleh: Blasius Gobai 

Di bawah langit yang satu, di atas bumi yang sama, Langkah kita berbeda, nasib pun beragam rupa. Ada yang mempunyai tempat keadilan yang hidup indah dalam cahaya, Ada yang bergelut debu, nestapa meraja.

Namun, di ujung jalan, saat tirai menutup, Takhta dan gubuk, keduanya akan larut. Tak ada beda kasta, tak ada tinggi rendah, Semua menuju satu arah, rumah yang sama.

Tanah yang diam, memeluk tanpa pandang, Menyamaratakan raga, dari raja hingga orang. Di sanalah keadilan abadi menemukan makna, Di rumah terakhir, semua jiwa setara.

Tiada lagi riuh dunia, tiada lagi duka, Hanya keheningan yang tersisa, dalam fana. Pahamilah, wahai insan, hidup hanya pinjaman, Karena rumah terakhir, adalah tujuan bersama.

Jayapura; 13 November 2025

Posting Komentar

0 Komentar